
Tanah Bangsawan
-
Ditulis olehNayla Fitri
-
Dibuat tanggal
10 Sep 2024
-
Sekolah
SMA Madina Citra Insani
Novel Tanah Bangsawan adalah novel karya Filiana Nur Wahiddah yang juga menerbitkan buku Sang Maha Sentana. Tanah Bangsawan diterbitkan oleh Mediakita pada tahun 2022, di Jakarta. Buku ini memiliki 306 halaman dengan ukuran 13 x 19 cm. Dijual dengan harga Rp 99.500 di pulau Jawa dengan kode ISBN: 978-979-794-661-6.
Filiana Nur Wahiddah merupakan penulis asal Indonesia yang telah menekuni bidang kepenulisan sejak 2018. Filiana telah merilis beberapa buku, salah satunya Tanah Bangsawan. Dalam proses membuat Tanah Bangsawan Filiana melakukan riset yang cukup mendalam, Filiana melakukan studi lapangan ke Keraton dan Museum Vredeburg di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendalami budaya Jawa dan kondisi politik yang dituangkan pada novel Tanah Bangsawan. Dalam novel tersebut juga terdapat kisah wayang berjudul Semar Bangun Khayangan karya Ki Seno Nugroho. Filiana sebelumnya telah mendapat izin dari keluarga Ki Seno untuk menyertakan kisah wayang ini dalam bukunya.
SINOPSIS:
Lars Diedrik pemuda asal Netherlands, kembali ke Hindia Belanda untuk melanjutkan bisnis keluarganya. Keluarga Diedrik merupakan keluarga bangsawan Belanda yang berbeda dari bangsawan pada umumnya. Disaat keluarga bangsawan lain memperlakukan pribumi dengan buruk, Lars dan keluarganya justru selalu memperlakukan penduduk pribumi tanpa memandang kasta sehingga keluarga Lars dipandang sebelah mata oleh kaumnya sendiri karena terlalu dekat dengan pribumi.
Lars yang saat itu berada dalam perjalanan untuk menyamar menjadi jongos tiba-tiba ditawan dan dirampok oleh seorang gadis pribumi. Takdir seolah tengah bermain-main di kala Lars seharusnya merasa terancam justru jatuh hati pada gadis bernama Rumi.
Pertemuan yang tidak disengaja antara Lars dan Rumi ternyata membawa mereka jatuh ke dalam masalah percintaan yang rumit, kisah cinta keduanya terbentur perbedaan kebangsaaan juga status sosial. Rumi seorang gadis pribumi, dengan status sosial jauh di bawah Lars. Ditambah lagi Lars juga telah dijodohkan dengan Annemie, putri rekan bisnis papanya.
Di tengah masalah permasalahan itu, keluarga Lars dihadapkan dengan desas-desus penyerangan oleh kaum pribumi. Konflik semakin memuncak ketika sang adik, Timo Diedrik diculik dan sang papa menghilang.
Apa yang menyebabkan pemberontakan?
Apakah Rumi dan Lars bisa berakhir bersama?
Siapakah pengkhianat di antara mereka?
Dalam buku Tanah Bangsawan, Filiana menulis dengan gaya penulisan yang mudah dipahami. Deskripsi karakter dalam novel ini digambarkan dengan detail, mulai dari gaya berpakaian, cara berpikir, hingga ilustrasi beberapa tokoh. Tiap karakter dalam novel ini juga memiliki ciri khas sifat yang berbeda-beda.
Karakter Annemie digambarkan sebagai sosok perempuan cendekia keturunan bangsawan Belanda yang arif dan berintelektual. Lalu karakter Lars si tokoh berhati lembut, penyayang, menghormati para pribumi, namun sebenarnya dia memiliki sifat yang sulit dikendalikan. Ia berani melawan apapun, jika berkaitan dengan kekerasan yang menyangkut orang yang dia sayangi. Penulis menggambarkan perasaan dan sudut pandang dari setiap karakter dengan baik, sehingga mampu membuat pembaca merasakan emosi dan dilema yang dialami oleh tokoh yang diceritakan.
Berbeda dari novel romansa pada umumnya, buku ini mengangkat kisah percintaan dengan latar waktu 1798, menggambarkan dengan rinci kehidupan dan konflik antara Belanda dengan Pribumi. Tanah Bangsawan memuat unsur budaya Jawa yang cukup kental, seperti surat yang ditulis menggunakan aksara Jawa, kisah wayang lengkap dengan ilustrasi, dan deskripsi pakaian tradisional Kebaya. Tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia, buku ini menyajikan beberapa percakapan dalam bahasa Jawa dan bahasa Belanda, namun dengan demikian hal ini tidak akan mengganggu isi cerita karena buku Tanah Bangsawan telah dilengkapi catatan kaki yang berisikan arti dari kata/kalimat yang disajikan.
Tanah Bangsawan menyimpan banyak pesan kehidupan yang dapat kita ambil, penulis mengajarkan bahwa logika dibutuhkan dalam perasaan agar kita tetap seimbang. Penggambaran karakter Lars yang menghormati semua orang tanpa memandang status sosial atau ras, merupakan hal yang dapat kita teladani dari kisah ini.
Selain gaya bahasa yang mudah dipahami, buku ini juga dilengkapi ilustrasi diary milik tokoh utama, yang membantu pembaca untuk membayangkan skenario yang sedang terjadi. Buku Tanah Bangsawan memiliki daftar isi yang memudahkan pembaca jika ingin membaca ulang beberapa bab yang diinginkan. Penulis tidak pernah lupa untuk menambahkan catatan kaki jika terdapat percakapan atau kalimat dalam buku yang menggunakan bahasa asing, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi cerita tanpa perlu menerjemahkan.
Penyajian sampul yang didominasi dengan warna merah dan emas serta corak wayang menambah kesan klasik nan elegan pada buku ini. Namun terdapat kekurangan pada ilustrasi, yakni beberapa ilustrasi yang dibuat dengan ukuran font yang sangat kecil sehingga cukup menyulitkan untuk dibaca. Buku Tanah Bangsawan teridentifikasi beberapa kesalahan teknis dalam hal penulisan atau penyuntingan, berupa typo, di antaranya kata ‘keadaan’ ditulis menjadi ‘kadaan’ pada pada halaman 30, kata yang seharusnya ‘terlihat’ ditulis menjadi ‘telihat’ pada halaman 173.
Tanah Bangsawan merupakan novel yang cocok dibaca bagi penyuka romansa sejarah. Melalui buku pula, Filiana memperkenalkan pewayangan dan adat-adat Jawa agar kita sebagai generasi muda tidak melupakan warisan peninggalan nenek moyang. Filiana berusaha menyampaikan bahwa hidup tak akan pernah lepas dari karma dan cinta, sedangkan logika akan menjadi penuntun agar keduanya menjadi seimbang. Percayalah, semesta akan merestui kisah yang sesuai dengan norma.
0 komentar