
Hidden Pearl: Selalu Ada Alasan Untuk Bersama
-
Ditulis olehCindy Wijaya
-
Dibuat tanggal
16 Oct 2024
-
Sekolah
SMP KRISTEN PETRA 3
Pengarang Dinda membuat naskah novel ini pada saat kelas 6 SD dan menyelesaikannya pada saat kelas 1 SMP. Beliau bersekolah di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Dalam novel ini menceritakan tentang keenam remaja yang memulai persahabatan mereka di sekolah. Mereka bertemu saat dalam perjalanan ke kota tujuan yang sama. Manda, Xilla, dan Anita bertemu di pesawat. Sedangkan Raka, Ardi, dan Ilham bertemu di kapal laut. Mereka melakukan perjalanan menuju Palu, Sulawesi Tengah. Meskipun Awalnya, mereka semua tidak mau berpindah kota, namun setelah bertemu dan bersahabat, mereka mengurungkan niat tersebut dan sering bermain bersama. Mereka memberikan nama geng mereka “The MIXAAR” yang merupakan singkatan dari Manda, Ilham, Xilla, Ardi, Anita, Raka.
Dihari pertama sekolah, mereka mendapatkan tugas kelompok Sejarah yang menanyakan tentang budaya dari Palu. Karena mereka semua tidak mengerti tentang budaya Palu karena baru pindah, supir pribadi Manda, Pak Rahmat, yang merupakan orang asli Palu, membantu keenam sahabat itu dengan tugas mereka. Dari situ, mereka sering menghabiskan waktu bersama dengan datang ke salah satu rumah mereka, lalu bermain, membaca novel, bercanda, dan lain-lain bersama. Mereka juga membentuk kelompok belajar bersama, sehingga mereka sering belajar bersama. Di akhir semester genap, satu angkatan mereka pergi ke pantai Taipa untuk mengumumkan hasil akhir dari ujian sekolah mereka. Keenam sahabat itu memasuki peringkat enam, Manda peringkat kesatu, Xilla peringkat kedua, Ilham peringkat ketiga, Ardi peringkat keempat, Anita peringkat kelima, dan Raka peringkat keenam.
Yang saya suka dari novel ini adalah bagaimana tiap budaya yang terdapat di Sulawesi Tengah, terlebih Palu, dapat dideskripsikan dengan baik dan lengkap. Contohnya lingkungan, bahasa daerah, tarian, makanan, dan minuman, dapat dideskripsikan dengan baik dan lengkap. Dan novel ini dapat menginspirasi kita semua untuk membangun lingkungan pertemanan yang positif dan banyak nilai positif dari novel ini yang dapat kita ambil. Contohnya, kita dapat mencari jalan keluar dari masalah, belajar menjadi lebih mandiri, dan lain-lainnya.
Namun, yang saya kurang sukai dari novel ini adalah bagaimana tiap adegan mudah ditebak, sehingga, menurut saya novel ini cukup membosankan karena tiap adegan yang dapat mudah ditebak. Dan ada banyak dialog yang menggunakan Bahasa Inggris yang tidak diterjemahkan dan gaya Bahasa Inggris yang salah, sehingga mungkin beberapa orang yang tidak tahu Bahasa Inggris akan kebingungan membaca buku ini.
0 komentar