Karya sastra berjudul “Negeri 5 Menara” ini adalah novel terbitan Gramedia Pustaka Ulama yang ditulis oleh seorang penulis sekaligus wartawan majalah Tempo bernama A. Fuadi. Buku dengan tebal 423 halaman ini terinspirasi dari dari kehidupan nyata Fuadi selama bersekolah Pondok Madani. Buku yang ditulis oleh pemuda yang berasal dari Maninjau ini sekarang sudah menjadi buku best seller dan juga sudah diterjemahkan ke dalam beberapa negara seperti Inggris. “Negeri 5 Menara” merupakan buku yang sangat khas dengan kehidupan pesantren. A. Fuadi mengajarkan pembaca tentang arti perjuangan sesungguhnya, pertemanan sejati, keikhlasan, dan tentang sebuah mantra sakti: Man Jadda wa jadda dengan cara merekam pengalaman berharga selama sekolah di Pondok Madani bersama dengan 5 sahabatnya. Novel ini tidak hanya membuat pembaca fokus kepada tokoh utama, tapi juga membuka mata pembaca tentang indahnya kehidupan di pesantren. Pengisahan tokoh utama sangat detail dan apik. Alif yang termotvasi ingin seperti B.J. Habibie kerap kali disangsikan oleh temannya Randai. Hal itu menambah kesan mendalam tentang penjabaran tokoh utama. Buku ini sangat pantas diapresiasi. A. Fuadi berhasil menuliskan deskripsi yang nyaris sempurna membuat pembaca terbawa emosi bahkan dapat membayangkan seindah apa hal-hal yang dialami tokoh. A. Fuadi menimbulkan rasa semangat yang bertubi-tubi dan jiwa pantang menyerah untuk menggapai yang kita inginkan. Berbagai inspirasi yang dapat kita pelajari dalam buku ini diperkaya dengan kosa-kata yang kaya dan imajinatif, membuat pembaca tidak mudah bosan. Novel ini telah memenangkan bermacam penghargaan seperti " Penulis Fiksi terfavorit 2010", 10 besar Khatulistiwa Library Award 2010 dan juga sudah ditayangkan di bioskop. Setelah ditelusuri, “Negeri 5 Menara” sangat layak dibaca, khususnya untuk para pelajar, karena buku ini mengingatkan pembaca arti jika bersungguh-sungguh, maka kita akan mendapatkan hasilnya.