Identitas
Retak merupakan salah satu novel best seller yang diterbitkan Azhara Natasya pada 2021 lalu.
Azhara bekerja sama menerbitkan buku ini melalui penerbit Dream Catcher dengan dimensi
buku 13 x 18,5 cm. Buku ini memiliki 400 halaman dengan cover yang sedikit timbul di bagian
depan. Buku ini berkode ISBN 978-623-94886-7-3, dan harganya hanya Rp95.000 di Pulau
Jawa.

Pendahuluan
Azhara Natasya lahir di Tangerang, 24 Desember 2024. Azhara awalnya hanya menulis melalui
sebuah aplikasi novel di gadget, namun berkat antusiasme pembaca pada ceritanya yang berjudul
Retak membuat Azhara ingin menerbitkannya menjadi sebuah buku. Sebelum ini Azhara sudah
menerbitkan ceritanya berjudul My Sweet Doctor dalam bentuk fisik. Awal saya mengetahui
buku ini saat saya meminjam buku berjudul Retak kepada teman sebangku. Saat saya baru
membaca beberapa halaman air mata sudah mengalir deras di pipi. Dari sekian novel yang saya
miliki hanya novel Retaklah yang benar-benar menyentuh hati saya. Buku ini tidak hanya
menceritakan tentang kisah cinta remaja tapi juga lika-liku kehidupan si tokoh utama. Setiap
halaman baru pasti akan membuat pembaca menangis tersedu-sedu karena alur ceritanya yang
penuh emosi. Novel ini mengajarkan penulis arti dari kasih sayang serta rasa peduli terhadap
sesama.

Sinopsis
Gladys dulunya pernah bahagia sebelum Ia dianggap sebagai penyebab kematian kakaknya.
Akibat insiden itu membuat Gladys kehilangan rasa kasih sayang dari keluarga dan menjadi gadis
pemurung yang selalu tertutup. Gladys juga sering dibanding-bandingkan dengan saudari
kembarnya. Ditambah Ia mendapatkan perlakuan buruk selama di sekolah. Teman sekolah
Gladys sering membully Gladys. Penderitaan ini harus Ia tanggung sendiri karena tidak punya
tempat untuk berkeluh kesah. Gladys tidak pernah berhenti berharap bahwa keluarganya akan
menjadi seperti dulu, penuh dengan kehangatan. Hal itu sebelum Ia bertemu Aldo yang
merupakan kapten basket di sekolah. Gladys sudah menganggap Aldo sebagai rumah nyaman
dimana dia bisa bebas berkeluh kesah. Persahabatan diantara mereka mulai terbentuk tapi tidak
berlangsung lama karena tumbuh rasa cinta diantara keduanya. Namun lagi-lagi Gladys harus
menerima kenyataan pahit, perbedaan keyakinan menjadi penghalang mereka berdua untuk
bersatu.

Analisis
Kata demi kata yang dituliskan pada novel ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami semua
umur rentang remaja hingga dewasa, sehingga menyelesaikan novel ini dalam waktu sehari
bukan perkara yang sulit. Jempol perlu kita acungkan kepada sang penulis yakni Azhara Natasya
karena mampu mengangkat tema yang cukup berat. Novel ini memiliki alur maju-mundur yang
diceritakan melalui sudut pandang penulis. Di dalam buku ini akan muncul perbuatan kekerasan
dan hal dewasa yang tidak cocok dengan label pada sampul belakang yaitu novel remaja. Selain
Aldo ada juga Sagara yang akan menjadi tokoh laki-laki pada novel Retak.

Evaluasi
Salah satu keberhasilan dari novel ini adalah tema yang diangkat sang penulis, yakni Azhara
Natasya yang mampu meracik keluarga, pertemanan, dan romansa menjadi satu sehingga
menghasilkan novel yang diminati banyak orang. Novel ini mampu untuk menguras habis emosi
pembaca karena tema yang diangkat dalam cerita. Selain itu banyak karakter yang memiliki
watak berbeda-beda. Satu lagi kelebihan yang dimiliki adalah novel ini dikemas dengan sampul
yang sangat bagus. Sampul pada novel ini dibuat sedikit timbul dan pengunaan warna juga sesuai
dengan alur cerita yang menyedihkan. Pada sampul depan terdapat perempuang yaitu Gladys dan
laki-laki yang disebut Aldo. Di antara keduanya terdapat elemen retak yang mendefinisikan judul
serta problematika dari cerita. Kekurangan pada novel ini terdapat beberapa topik yang bisa
menganggu sebagaian pembaca. Seperti bagian kekerasan saat Gladys dipukuli oleh orang tua
kandungnya sendiri. Ada pula topik tentang kegiatan dewasa dengan peran Aldo di dalamnya.

Penutup
Kesimpulannya, perlu digaris bawahi jika novel ini memiliki sisi positif berupa ketangguhan
yang bisa diteladani dari Gladys si tokoh utama. Dari Aldo juga kita belajar arti mencintai dengan
setulus hati bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna bahkan kehidupan kapten basket
sekolah. Bagi pembaca resensi ini jika anda tertarik bisa langsung datang ke toko buku/
perpustakaan/ gramedia kota kalian. Akhir kata saya ingin merekomendasikan buku ini akan
terasa vibesnya jika dibaca sambil mendengarkan lagu berjudul “Usik” oleh Feby Putri yang
relate dengan Gladys si tokoh utama.