
Layur Tetaplah Berlayar
-
Ditulis olehSalsabila Asyifa
-
Dibuat tanggal
28 Aug 2024
-
Sekolah
Madrasah Aliyah Negeri 5 Aceh Besar
Resensi buku tetaplah berlayar karya Anang YB
Judul: Perjuangan dan ketahanan dalam kehidupan
“Layur tetaplah berlayar” merupakan sebuah karya yang ditulis oleh Anang YB dan diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, riset dan teknologi dan cetakan pertama, 2023: ISBN 978-623-118-059-9 (Buku Digital) Alamat linknya: https://buku.kemdikbud.go.i d/katalog/layur-tetaplah- berlayar
Anang YB menjadi penulis professional sejak 15 tahun lalu, karya tulisannya berjumlah 90 buku dan terus bertambah. Kini ia focus menjadi ghostwriter, mentor menulis, dan membuat biografi. Selain mengangkat tema literasi digital, novel remaja 263 halaman ini sarat akan kisah, yaitu kisah persahabatan, tantangan hidup, dan kasih sayang unik di dalam keluarga.
“Layur tetaplah berlayar” seorang remaja putri Bernama Layur mengalami kecelakaan pada kakinya setelah terkena ledakan bom ikan. Dusun tersebut dulunya makmur, tetapi sejak penggunaan bom ikan menjadi kebiasaan, lautan dan terubu karang sekitar dusun semakin rusak dan hasil tangkapan ikan semakin menurun, Masyarakat pun semakin miskin namun, Layur tidak menyerah, ia memiliki tekad untuk membangun Dusunnya sebagai Dusun wisata yang ramah lingkungan. Sayangnya ada sekelompok orang yang berusaha menggagalkan niat mulia itu. Dusun wisata itu dibuat luluh lantak hingga Layur menyerah. Layur memiliki seorang teman Namanya Alun, Alun seorang anak laki-laiki yang seumuran dengan Layur, sahabatnya itu satu-satunya remaja di Dusun Prau yang mempunyai ponsel. Setiap selasa, pasti mamanya akan menelepon Alun. Untuk itulah, sahabat Layur itu pasti minta ditemani menuju Bukit Merana. Hanya di puncak itulah, sinyal telepon bisa ditangkap. Ya, Dusun Prau memang dikelilingi oleh bukit batugamping yang membentang seperti dinding alam yang amat tinggi.
Karakter utama dalam cerita ini adalah Layur, seorang anak nelayan laut yang menjadi korban terkenanya bom ikan (Bondet) yang dibuat oleh ayahnya sendiri di rumah. Dan Layur seorang tokoh utama yang menghadapi berbagai tantangan dengan semangat dan tekat. Dengan menggunakan metafora pelayaran, penulis menyampaikan pesan tentang penting bertahan dan terus maju meskipun menghadapi kesulitan. Dan juga sahabatnya yang Bernama Alun, Alun dan Ayahnya Layur yang membuat Layur tidak menyerah untuk menghadapi cobaan dalam hidupnya.
Naratif dalam novel ini disajikan melalui alur yang berpindah-pindah, memberikan sudut pandang yang bebeda-beda yang akhirnya menyatu menjadi satu kesatuan cerita yang koheren dan menyentuh, dengan disajikan beberapa tema yang membuat pembaca penasan untuk membaca sampai akhir cerita.
Gaya Bahasa yang digunakan adalah Bahasa mengikuti perkembangan zaman sekarang (modern) walaupun ada sedikit Bahasa daerah mereka yang tidak dapat dimengerti oleh daerah lain. Tetapi sangat menarik untuk di baca karena setiap kalimatnya mengandung makna untuk memahami kisah yang dituangkan dalam novel ini.
Amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah jangan pantang menyerah untuk sebuah hasil yang indah, persahabatan yang tidak pandang bulu, peran seorang ayah dapat menggantikan peran seorang ibu yang sudah tiada, dan bagaimana kita mencintai alam dan tanah air, sehingga masa muda tidak terbuang sia-sia. Teruslah berjuang dan jangan bersangka buruk kepada Tuhan denga apa yang telah ditakdirkan dalam kehidupan ini karena dibalik semua ini ada hikmah yang luar biasa untuk kita.
Kelebihan buku ini adalah ceritanya yang menarik, penuh semangat dan pertualangan, penulis menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti dan alur cerita yang tidak membosankan, sehingga pembaca ingin membaca buku ini hingga halaman terakhir. Dalam buku ini ada juga epilognya, glosarium, dan pelaku perbukuan.
0 komentar