"Kesatria Penjaga" adalah sebuah karya sastra Indonesia yang ditulis oleh Fransisca Emilia dan diterbitkan oleh Penerbit Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Jakarta. Sebagai seorang traveller, Emilia terinspirasi oleh pengalamannya berjalan-jalan ke hutan dan desa, menikmati gunung, pohon dan sungai. Cerita ini merupakan bentuk kecintaan Emilia terhadap lingkungan khususnya ekosistem mangrove.

Pohon mangrove diceritakan sebagai sang Kesatria Penjaga. Mangrove sang Kesatria Penjaga merupakan ekosistem yang unik. Karakteristiknya sangat berbeda dengan ekosistem lain. Akar mangrove yang berjalin akan menangkap dan memerangkap sedimen yang melewatinya. Posisinya sebagai penghubung antara lautan dan daratan tidak tergantikan. Hutan mangrove menyaring zat berbahaya bagi biota laut. Tak hanya berfungsi secara fisik dan ekologi bagi keseimbangan alam, keberadaan mangrove memberikan manfaat ekonomi dan sosial budaya bagi manusia. Mangrove juga menjadi rumah bagi berbagai satwa seperti burung, ikan, moluska, dan krustasea. Selain itu juga menjaga desa-desa pesisir pantai agar tidak menghilang akibat abrasi dan pergeseran garis pantai dan intrusi. Angin laut yang melewati mangrove juga menjadi berkurang kekuatannya, partikel garam yang dibawa pun akan terjatuh dan tertinggal di hutan mangrove. Meski demikian, kelestarian ekosistem mangrove selalu terancam. Keserakahan dan ketakpedulian manusia menyebabkan kerusakan secara langsung maupun tak langsung. Penulis mengajak pembaca agar tidak diam saja dan membiarkan sang Kesatria Penjaga hancur. Perlu kesadaran untuk mengambil langkah kecil guna menyelamatkan mereka.

Buku ini akan membawa pembaca sebagai Sahabat Bumi mengalir bersama air gunung ke hutan mangrove, menyusuri labirin akar-akarnya dan berkenalan dengan penghuninya, merasakan kekuatannya menghadapi bahaya dan melindungi benua, menikmati kelembutannya mengasuh burung-burung dan satwa lainnya. Penuh dengan gambar ilustrasi menarik dan detail sehingga pembaca dapat sekaligus belajar menambah wawasan tentang struktur pohon mangrove, daerah hidupnya. Penulis juga menyadarkan pembaca manfaat keberadaan sang Kesatria Penjaga ini. 

Melalui buku ini, pembaca yang merupakan Sahabat Bumi akan menemukan sebuah dunia baru di antara benua dan samudra. Sebuah dunia yang menjanjikan kehidupan bagi satwa dan manusia.