book

Kado Terbaik

0
  • book
    Ditulis oleh
    FARRELIA YONATA
  • Dibuat tanggal
    29 Jul 2024
  • Sekolah
    Sekolah Menengah Atas Notre Dame

Pendahuluan
Jombang Santani Khairen, atau yang lebih dikenal publik sebagai JS Khairen, merupakan seorang penulis yang lahir pada 23 Januari 1991. Penulis berketurunan Minang ini memiliki kegemaran menulis sejak masih belia. Tidak bisa dipungkiri bahwa ayah Khairen, yang merupakan seorang wartawan, memiliki pengaruh pada kegemarannya. Ayah Khairen bahkan pernah mendirikan kelas menulis informal di Minang. JS Khairen pertama kali menulis dan mempublikasikan karyanya pada tahun 2013. Kini, karyanya sudah berjumlah lebih dari 15. Buku “Kado Terbaik”, yang terbit pada 8 April 2022, merupakan bukunya yang ke-18. Alasan saya memilih buku ini sebagai bahan resensi adalah karena buku ini memiliki pesan kekeluargaan yang mendalam dan menarik simpati saya. 
 
Sinopsis
Rizki Alqurania, seorang anak berusia 14 tahun, berdiri di depan panti asuhan. Ia dengan kedua adiknya, Rizka dan Khanza, dibuang oleh ibu mereka. Panti asuhan itu ternyata ilegal, di mana pemiliknya, Pak Tono, suka menyiksa anak-anak di sana. 4 tahun setelahnya, Rizki memutuskan untuk keluar dan mencari pekerjaan. Nahas baginya, Rizki malah menjadi tunawisma. Pada suatu hari, ia pergi ke terminal bis dan melihat seorang perempuan bernama Rani. Saat sedang makan, Rizki melihat dompet Rani terhimpit di antara roda bis. Rizki ingin mengambil dompet itu, namun ia didahului oleh Rizka. Rizki berhasil mendapatkan dompet tersebut kembali walau isinya sudah ludes.

Rizki balik ke panti asuhan, namun sebelumnya ia mencuri uang kotak amal di masjid. Rizki kemudian menjadi anak buah Pak Tono. Saat sedang memberi Khanza makan, Rani tiba-tiba muncul. Singkat cerita dompet itu kembali ke tangan Rani dan Rizki memilih untuk kabur dengan Khanza. Untuk membiayai hidup, Rizki rela menjadi pengedar narkoba. Dengan uang penjualan narkoba, Rizki membayar kembali uang yang dicurinya dari kotak amal dan meminta maaf pada Rani. Orangtua Rani memaafkan Rizki dan mengajaknya berbuka puasa. Rizki menolak, karena ia harus melihat Rizka yang akan segera diadopsi. 

Masalah baru datang ketika dirinya dan Khanza terjerat risiko penjualan manusia. Rizki berhasil diselamatkan Bang Toron, namun Khanza dan Junet, adik Rani, belum selamat. Rizki dan Rani pun bekerjasama untuk menyelamatkan adik mereka. Setelah kedua adik mereka berhasil selamat, Rizki memilih untuk menghilang. Panti asuhan itu akhirnya dikelola oleh Rani dan diberi nama “Panti Asuhan Rizki Alqurania”

Analisis
Tipe bahasa yang digunakan oleh penulis adalah bahasa sehari-hari yang terkesan informal. Penulis kerap menyelipkan beberapa kata-kata gaul untuk menggambarkan tokoh Rani yang merupakan seorang talent manager di Ibu Kota, dan menggunakan gaya bahasa yang sedikit kasar untuk menggambarkan Bang Toron yang merupakan seorang preman pasar. Alur yang digunakan oleh penulis adalah tipe alur maju. Pembagian cerita menjadi beberapa bab terkesan rapi. Pemilihan tokoh dan penokohan yang melekat pada setiap tokoh cukup juga sangat variatif dengan berbagai representasi. Tokoh Bang Toron adalah tokoh yang merepresentasikan preman pasar, dengan pembawaannya yang galak. Golongan Gen Z direpresentasikan oleh Junet, adik Rani, yang menampar-nampar dirinya demi mendapatkan koin dari sebuah siaran langsung di sosial media. Rizki sendiri digambarkan sebagai orang kurang mampu yang sangat menyayangi keluarganya dan rela berkorban, meski wataknya bisa cukup egois (dalam kisah ini, Rizki cukup egois dalam hal mencari Khanza sendiri tanpa bantuan polisi). Rani digambarkan sebagai perempuan cerdas yang sangat gila kerja. Tema cerita ini adalah realitas kehidupan yang pahit sebagai orang dengan keadaan finansial yang kurang mampu. Tema tersebut berhasil diintegrasikan dengan jalan cerita yang berkesan dan penuh makna kekeluargaan. 

Evaluasi 
Kelebihan dari buku ini terletak pada adegan-adegan emosional yang digambarkan oleh penulis. Penggambaran yang sangat baik tersebut mampu membuat hati pembaca terenyuh dan turut larut dalam emosi yang digambarkan. Adegan yang menurut saya paling emosional adalah pada saat Rizki memohon Bang Toron untuk memberinya pekerjaan demi menghidupi Khanza, walaupun Rizki paling tidak sudi menjadi pengedar narkoba. Penulis juga merincikan perasaan para tokoh, dan apa yang ada di benak setiap tokoh, sehingga pembaca bisa memahami perasaan tokoh dengan lebih baik. Kelebihan selanjutnya terletak pada detail yang sangat baik dalam penceritaan kisah Rizki ini. Meski kurun waktu untuk kisah ini adalah sekitar 1 minggu sebelum Lebaran tiba, namun JS Khairen berhasil memberikan rincian pada setiap peristiwa dan membuatnya menjadi sebuah buku sepanjang lebih dari 200 halaman. Untuk kelemahan atau kekurangan, menurut saya terletak pada akhir cerita yang kurang memuaskan. Berbanding terbalik dengan kualitas bagian-bagian cerita yang lebih awal, beberapa bagian terakhir terkesan terburu-buru, sehingga detailnya sangat kurang. Selain itu, sebenarnya tidak ada kelemahan yang terlalu berarti bagi saya. 

Penutup
Dari 20 buku yang pernah ditulis oleh JS Khairen, menurut saya buku “Kado Terbaik” menjadi salah satu buku yang saya rekomendasikan untuk dibaca kebanyakan orang. Saya rasa buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh para remaja yang tertarik untuk membaca buku bergenre kehidupan nyata atau slice of life, dimana buku “Kado Terbaik” ini menceritakan kehidupan sehari-hari dari sisi pahitnya. Topik dari buku ini mungkin sedikit berat, sehingga saya sarankan buku ini dibaca oleh remaja 15 tahun ke atas. Di samping itu, pesan yang disampaikan melalui gelagat Rizki yang sangat menyayangi kedua adiknya, bahkan lebih dari ia menyayangi dirinya sendiri, juga merupakan pesan yang baik bagi kita semua. Pesan tersebut menjadi pengingat bagi kita semua untuk mengasihi setiap anggota keluarga kita. 

Judul Buku Kado Terbaik
Penulis JS Khairen
ISBN 9786020529325
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2022
Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia
Jumlah Halaman 256

0 komentar

Buat komentar