Raditya Dika adalah seorang penulis dan komedian yang lahir pada tanggal 28 Desember 1984. Raditya mengawali karirnya sebagai blogger, ia kerap kali membagikan kisah kisah kehidupannya melalui sebuah blog yang berjudul www.kambingjantan.com. Dalam perjalanan karirnya Raditya sudah berhasil menerbitkan berbagai judul buku, salah satunya Koala Kumal. Koala Kumal merupakan buku ke-7 karya Raditya Dika yang diterbitkan pada tahun 2015 dengan mengusung tema patah hati yang dialaminya. Ya benar, buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata Raditya sendiri. Buku yang berjudul Koala Kumal ini tidak kalah dengan buku-buku karya Raditya yang lainnya, karena pada buku ini Raditya mencoba untuk membuat komedi dengan hati. Buku ini juga sudah diangkat menjadi film layar lebar dengan judul yang sama pada tahun 2016.

Pada buku ini digambarkan Dika, merupakan tokoh yang humoris, penyayang, suka bergaul, namun selalu gagal dalam percintaanya. Selain Dika, ada beberapa tokoh yang juga turut berinteraksi dan meramaikan setiap kisah dalam buku ini, yaitu Bahri, Dodo, Deska, Avi, Trisna, Mama, dan Papa Dika. Dalam perjalanan demi perjalanan di kehidupannya, Dika selalu merasakan patah hati. Mulai dari patah hati terhadap renggangnya persahabatan dengan Dodo dan Bahri hanya karena sebuah petasan Jangwe. Patah hati dengan kekasih yang memustuskan hubungan dengan Dika di saat mereka sedang menjalani Long Distance Relationship Australia - Indonesia. Sampai patah hati dengan orang yang bahkan tidak pernah dikenalinya, aneh memang. Namun dari patah hati yang dialaminya justru membuat Dika menjadi sosok yang lebih dewasa. Ia tidak ingin menjadi seperti Koala Kumal yang Kembali ke tempat di masa lalu yang sudah berubah tiap sudutnya, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Kira - kira bagaimana Dika bisa melewati masa masa tersebut dan merubah dirinya menjadi pribadi yang lebih dewasa? 

Tema pada buku ini sangat relevan dengan anak remaja karena menceritakan kisah hidup Dika dari mulai nakalnya di masa kecil, jatuh cinta di masa remaja, hingga patah hati yang dirasakannya. Tokoh - tokoh yang ada dalam buku ini juga membuat pembaca lebih bisa memahami dan mengingat setiap ceritanya. Buku Koala Kumal ini ditulis dengan menggunakan alur campuran, karena ada bagian di mana Dika mengenang masa lalunya dan juga bagian yang menceritakan Dika di masa sekarang. Setiap bab pada buku ini memulai alur yang baru, jadi kisah kisah di setiap babnya tidak berkaitan. Kalimat yang digunakan pada buku ini ringan sehingga mudah dimengerti untuk siapapun yang membacanya. Pada Setiap bab buku ini selalu terdapat pesan moral yang bisa diambil oleh pembaca, seperti bisa memaknai kesedihan sebagai pembelajaran dan bagian dari pendewasaan diri.

Buku ini berhasil membuat pembaca ikut merasakan setiap kejadian yang diceritakan. Terdapat juga beberapa ilustrasi yang berkaitan dengan narasi. Sebagus bagusnya sebuah karya, pasti terselipkan kekurangan. Pada buku ini terdapat bagian yang sangat membuat bosan pembaca karena hanya membahas beberapa tips yang tidak relate untuk perempuan. Selain itu, karena setiap bab pada buku ini tidak berkaitan membuat pembaca pada awalnya kebingungan terhadap alur ceritanya.

Secara keseluruhan buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Sebagai seorang penulis dan komedian, Raditya berhasil membuat buku Koala Kumal digemari oleh berbagai kalangan khususnya anak muda karena selalu menyisipkan humor yang tidak klise pada setiap ceritanya.